INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA INDUSTRI TEKSTIL BATIK

Industri tekstil pada saat ini berkembang dengan begitu pesat, dimana dalam proses produksi menghasilkan air limbah. Air limbah dihasilkan dari kegitan pemutihan, pewarnaan, percetakan, pencelupan, pengeringan, dan pencucian. Air limbah ini penting sekali untuk dilakukan pengolahan, sebab akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan alam dan mengganggu pada lingkungan sosial.

Salah satu bentuk dari industri tekstil yaitu industri pembuatan batik, yang mana air limbah yang dihasilkan memiliki parameter COD dan BOD yang tinggi serta zat pewarna yang mengandung logam berat. Maka dari itu penting sekali suatu perusahaan memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah, berikut adalah salah satu alur pengolahan air limbah.

 

 

 

 

 

 

Pengolahan terhadap air limbah industri pembuatan batik maupun industri tekstil secara umum dilakukan melalui proses fisik, kimia, ataupun biologi. Proses tersebut disesuaikan dengan karakteristik air limbah yang akan diolah. Bila mana air limbah industri batik memiliki karakteristik yang sangat berat ketiga proses tersebut patut untuk dipadukan. Untuk alur proses pengolahan air limbah di atas, hanya memadukan antara proses pengolahan secara fisik dan kimia. Proses fisik yaitu barscreen, equalisasi, pengendapan awad dan pengendapan akhir. Sedangkan proses kimia yaitu pada koagulasi dan flokulasi.

  1. Barscreen (saringan kasar), berfungsi untuk menyaring atau menghilangkan sampah atau benda padat yang besar agar mempermudah proses selanjutnya.
  2. Equalisasi, merupakan proses untuk menyamakan karakteristik air limbah, dimana dalam proses produksi tekstil maupun batik air limbah berasal dari berbagai jenis kegiatan seperti disebutkan di awal.
  3. Pengendapan Awal (Pra-sedimentasi), berfungsi untuk memisahkan partikel dari air secara gravitasi.
  4. Koagulasi, pada proses ini ditambahkan suatu zat koagulan bersifat alkalis pada air limbah sehingga partikel koloid terlarut menjadi mengumpal (flok). Contoh bahan koagulan:
  5. Alumunium Sulfat : untuk pH air limbah 5-7,5
  6. Fero Sulfat : untuk pH air limbah lebih tinggi dari 9,5
  7. Feri Klorida : untuk pH air limbah lebih tinggi dari 4,5

 

  1. Flokulasi, merupakan proses penambahan zat polimer yang berfungsi mengikat flok-flok sehingga memiliki ukuran yang lebih besar, untuk mempermudah proses pengendapan.
  2. Pengendapan Akhir (Sedimentasi II), berfungsi untuk mengendapkan atau memisahkan flok-flok hasil proses flokulasi.
  3. Filter, berfungsi untuk menyaring partikel yang tidak terendapkan pada proses pengendapan/sedimentasi akhir.

Berikut merupakan contoh hasil dari pengolahan limbah industri batik atau tekstil dengan karakteristik air limbah COD = 137,776 mg/L, BOD = 117,934 mg/L. Kurang lebih sekitar 61 % efisiensi hasil pengolahan untuk COD dan 66 % untuk penurunan nilai BOD.

untuk pengolahan air limbah industri tekstil batik dengan hasil yang maksimal ( sesuai baku mutu) , kami PT Banyu Berkah Sejati, siap untuk membantu anda dari jasa konsultan sampai instalasi pengolahan nya.

Hubungi kami

0811 2345 986
0815 7339 9999

banyubiruberkahsejati@gmail.com
konsultanipalbandung@gmail.com
www.banyubiruberkahsejati.co.id

www.konsultanlingkunganhidup.com

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *